
Bojonegoro (Kemenag) – Seolah tidak lelah untuk menorehkan prestasi, kali ini satu Penyuluh Agama Islam dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro telah berhasil dinobatkan sebagai juara 1 tingkat Provinsi Jawa Timur kategori Pemberdayaan Ekonomi Umat dalam ajang Penyuluh Agama Islam Award yang di adakan Kementerian Agama.
Atas prestasi ini Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro Abdul Wahid sangat mengapresiasi, hal ini diungkapkan langsung saat pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, Sabtu (01/06/2024) di halaman kantor setempat.
“Bapak Bambang Utomo ini merupakan Penyuluh Agama Islam yang tidak banyak bicara namun banyak aksinya. Beliau menunjukkan dengan kerja nyata, semoga seluruh pegawai Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro dapat meniru kinerja yang telah dilakukan oleh Bapak Bambang,” harapnya.
Terkait hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Nurul Azizah mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Agama.
“Terima kasih Kemenag telah bersinergi dengan Pemkab Bojonegoro dalam mengentas kemiskinan dengan pemberdayaan ekonomi umat,” ungkapnya.
Selain itu ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Alamul Huda menyebut bahwa dakwah yang dilakukan Bambang Utomo merupakan dakwah di era millenial.
“Tidak hanya mendakwahkan islam saja, tapi juga Muamallah Mua’nnas (read : ibadah yang berhubungan dengan manusia)”.
Demikain pula yg disampaikan Kasat Bimas Polres Bojonegoro Agus Elfauzi, bahwa saudara Bambang utomo adalah sosok yang patut diteladani oleh para generasi muda.
Bambang Utomo (54tahuh), adalah seorang Penyuluh Agama Islam Fungsional Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro yang ditugaskan di diwilayah Kecamatan Kedungadem dan Baureno. Peran, tugas serta tangung jawabnya sebagai seorang penyuluh agama tidak diragukan lagi,meskipun ditengah kesibukanya sebagai pengusaha, tetaplah berkomitmen mendahulukan tuganya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Bambang Utomo juga berkhidmat di berbagai organisasi Kemasyarakatan, Agama dan Sosial seperti sebagai Da’i Kamtibmas Polres Bojonegoro, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Pengurus Organisasi Daerah Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) ,Pengurus Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) bidang Ekonomi, dan masih banyak lagi.
“Dalam hidup selagi ada kesempatan, saya berprinsip khoirunnas anfauhum linnas, sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainya,” ungkap Bambang.
Sebagai tugas pokok Penyuluh Agama, Bambang Utomo tidak hanya dakwah dalam kajian bidang keagamaan saja, namun juga kewirausahaan. Sebagaimana yang saat ini beliau laksanakan adalah untuk mengangkat dan mengentas para pedagang kecil agar mampu bersaing dengan jajanan produk yang dihasilkan pabrik seperti pentol, mie instan, minuman sachet ,dll. Secara bertahap diberikan wawasan agar makanan yang di olah sendiri tetap sehat,higienis dan halal.
Total ada 40 Pedangang Kaki Lima yang menjadi binaannya dan semua daganganya telah bersertifikat halal, sesuai dengan yang menjadi program unggulan kemenag saat ini,.
Pemberian kajian tentang kewirausahaan, oleh Bambang juga dibarengi dengan pemberian modal. Hal tersebut dikarenakan selama ini sebagian PKL masih mendapatkan tambahan permodalan dari bank harian atau mingguan dengan membayar bunga yg tinggi, dengan latar belakang itulah Bambang Utomo pada tgl 17 Juni tahun 2017 mengumpulkan PKL utk membentuk sebuah Paguyuban yg di sebut Asosiasi Pedagang Kaki Lima (ASPEKA) dengan kegiatan satu bulan 2 kali pertemuan yg diisi dengan kajian al-islam dan kewirausahaan.
Dalam menjalankan aksinya soal pendanaan ini, Bambang utomo berkolaborasi dengan BMT Amanah Bersama difasilitasinya bagi PKL dan Warung kecil pendanaan tanpa anggunan bahkan tanpa ujroh (bunga) dengan syarat tertentu yakni yang anggotanya jika mampu menyiapkan jaminan surat berharga.
“Surat berharga itu adalah setor hafalan surat pendek diantara yang ada di juz 30,” ungkapnya.
Atas gerakan inilah selama 7 tahun banyak PKL yang sudah mentas dari keterbelakangan dalam pemahaman agama maupun kewirausahaan. Terbukti, PKL keliling semua sudah menggunakan motor dalam menjajakan daganganya yang semula dengan gerobak dorong dan sepeda pancal.
Bambang utomo juga menciptakan sistem arisan motor Ta’awun (saling membantu), bagi para PKL diajaknya mengikuti arisan sepeda motor tersebut,dengan angsuran hanya 200.000/bulan, lebih murah dibanding dengan kredit di Leasing untuk mendapatkan sebuah Motor Honda Revo.[an]