Workshop Peningkatan Mutu Guru MAN 1 Bojonegoro di Era New Normal

12
Okt

Kemenag Bojonegoro (MAN 1); Sebagai upaya mencari solusi pembelajaran yang ideal di era New Normal, MAN 1 Bojonegoro mengadakan workshop peningkatan mutu guru dalam rangka pemantapan penerapan kurikulum untuk pembelajaran di Masa New Normal.Workshop Diadakan di Auditorium Madrasah, di buka langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro. Selasa (22/09), turut hadir acara tersebut Suhaji Kepala Kantor Kemenag, Abdul Wahid Kasi Pendidikan Madrasah.
“Di zaman 4.0 sekarang, posisi guru bukanlah satu-satunya sumber belajar, Guru pada zaman sekarang adalah sebagai konsultan pendidikan. Bimbinglah siswa, apabila ada kesalahan dalam memahami materi ataupun bersikap, dan arahkan serta benarkan apabila ada siswa yang kurang tepat dalam bertindak” Tutur Suhaji selaku Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bojonegoro.
Dalam pengarahannya, Suhaji juga mengingatkan kepada Bapak/Ibu Guru peserta Workshop untuk mengajari siswa agar bisa memecahkan masalah (problem solving), mengarahkan, menggali, memetakan dan membimbing mereka agar pembelajaran dapat berjalan dengan enjoy dan menyenangkan serta tidak monoton.
“MAN 1 Bojonegoro sudah benar benar siap untuk melakukan pembelajaran tatap muka, ini dibuktikan dengan uji coba beberapa minggu terakhir dengan kehadiran 30% dan tetap dengan protokol kesehatan” Tutur Abdul Wahid, Kasi Pendma Kan Kemenag Bojonegoro.
Kabar gembira juga disampaikan Oleh Kepala MAN 1 Bojonegoro, M. Saifuddin Yulianto. Beliau memaparkan bahwa ada 188 siswa lulusan tahun pelajaran 2019/2020 yang sudah terkonfirmasi masuk dalam Perguruan Tinggi Negeri.
“Kami berharap ada kabar gembira dari anak anak yang masih berjuang dalam pendaftaran Polisi, Tentara, dan lainnya. Semoga di tahun depan jumlah ini bisa bertambah lagi meskipun kita belum tahu kapan wabah Covid-19 ini akan berakhir.” Harapnya.
Kegiatan workshop juga diisi dengan diskusi guru menurut rumpun mata pelajaran. Hasil diskusi dirumuskan dalam bentuk kertas kerja sebagai rekomendasi dan bahan acuan untuk melaksanakan proses pembelajaran pada new normal. Kegiatan workshop diakhiri dengan presentasi hasil duskusi yang diwakili juru bicara dari masing-masing rumpun mata pelajaran.[azm, Maz) ]