Tentukan Awal Dzulhijjah 1441 Hijriyah Tim Badan Hisab Rukyat Memantau Hilal

28
Jul

Kemenag Bojonegoro; Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro melibatkan Tim Badan Hisab Rukyat (BHR) melaksanakan Rukyatul hilal untuk penentuan awal bulan Dzulhijjah 1441 Hijriyah/ 2020 Masehi , Selasa 21Juli 2020 di lokasi Rumah Singgah Wahana Wisata Sumur Tua Kedewan Bojonegoro, turut hadir pada kegiatan tersebut Kepala Kankemenag, tim pemantau dari Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Kabag Kesra Pemkab Bojonegoro,pejabat dilingkungan Kankemenag, Tim Badan Hisab Rukyat Bojonegoro, forkopimcam, kepala KUA, penyuluh Agama Islam, Seluruh Wartawan Media Cetak dan Elektronik.
Pelaksanaan rukyatul hilal itu penting sebab berkaitan dengan ibadah dimana hasilnya terdapat penentuan awal bulan qomariyah dan kegiatan Rukyatul Hilal Tahun ini berbeda dengan sebelumnya karena dalam kondisi darurat Covid 19 sehingga jumlah peserta dibatasi, Sesuai dengan data Hisab Sistem Ephimeris dapat diketahui bahwa: Ijtima’ terjadi pada Selasa Pon, 21 Juli 2020 pukul : 00:33:53 WIB, Matahari tenggelam pada tanggal 21 Juli 2020 Jam: 17:34:53 WIB, Tinggi Hilal Hakiki : 08 derajat 25 menit 11 detik, Tinggi Hilal Mar’i : 07 derajat 49 menit 33 detik, Mukuts (Lama di atas Ufuk) : 00 derajat 37 menit 20 detik, Posisi Hilal : Hilal di Utara Matahari, Menurut data hisab tersebut di atas dan juga beberapa sistem hisab yang lain dapat diketahui bahwa posisi hilal pada sore hari di atas ufuk Sehingga Idul Adha diperkirakan akan jatuh pada Jumat (31/7/2020), karena ketinggian hilal menurut perhitungan mencapai 7 derajat lebih di atas ufuq, namun untuk penentuan Awal Dzulhijjah 1441 H tetap mengikuti hasil Isbat Menteri Agama RI.” jelas Suhaji Kepala Kankemenag Bojonegoro.
Nur alam selaku penyelenggara Syariah pada Kankemenag Bojonegoro, tim hisab rukyat tidak berhasil untuk memantau hilal karena hilal tertutup awan hingga berahir waktunya. Namun demikian berdasarkan perhitungan arofah jatuh pada hari kamis dan idul adha jatuh pada jumah 31 juli 2020,terangnya.
Sahari Kabag Kesra pemerintah Daerah Bojonegoro dalam sambutannya kegiatan rukyat ini merupakan rezeki, meski tanpa melihat sudah menentukan 1 dzulhijah, kegiatan Ini bukan sekedar rutinitas namun sebagai pembelajaran bagi generasi, dengan mata telanjang untuk melihat bulan.
Ia menambahkan kedepan supaya lebih baik, tidak hanya formalitas namun sebagai kegiatan yang membutuhkan keikhlasan yang dalam, dengan melihat bulan sebagai wujud keikutsertaan dalam menentukan awal Dzulhijah,terangnya.(MAZ)