Sinergi Bersama, Kemenag Bojonegoro Dan PCNU Gelar Rakor Pelibatan Masyarakat Dalam Program Ketahanan Keluarga.

30
Nov

Bojonegoro(Humas)-Untuk mengimplementasikan program Nasional Kementerian Agama dalam rangka menopang pembangunan pertahanan keluarga, Seksi Bimas melakukan Rakor Pelibatan Masyarakat dalam Program Ketahanan Keluarga. Kegiatan ini melibatkan Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU), serta tokoh masyarakat dari 28 Kecamatan se Kabupaten Bojonegoro. Kamis, (30/11/2023).

Bertempat di Aula bawah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro, rakor ini diselenggarakan untuk mensosialisasikan program Bimas Islam dalam memberikan layanan dan bimbingan masalah keluarga maslahah.

“Saya sudah mewanti wanti kepala KUA untuk tidak mengirimkan penyuluh ataupun dari KUA. Peserta rapat koordinasi ini murni dari tokoh Masyarakat. Bantu kami mensiarkan bahwa ada banyak sekali program dari Kementerian Agama dalam rangka menjaga ketahanan keluarga.” ungkap Moh. Zainal Arifin Kasi Bimas Islam dalam sambutannya.

Tingginya angka perceraian di Kabupaten Bojonegoro merupakan tantangan kompleks yang tidak dapat diselesaikan secara sendirian oleh Kementerian Agama. Oleh karena itu perlu pelibatan aktif partisipasi masyarakat dalam upaya membangun ketahanan keluarga, salah satunya dengan bekerja sama dengan organisasi masyarakat yang memiliki program layanan bimbingan langsung kepada masyarakat seperti Nahdlatul Ulama.

“Terimakasih kepada PCNU, Satgas, LKKNU yang telah membantu program Kementerian Agama, semoga Kerjasama ini bisa terus terjalin dengan baik sehingga bisa menekan angka percerian di Kabupaten Bojonegoro.” tuturnya.

Selanjutnya Ketua PCNU dalam hal ini diwakilkan oleh sekertaris Suparno mengungkapkan bahwa berterima kasih kepada Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro yang telah menjadikan mitra kerja dalam program Bimbingan Keluarga Maslahah.

“Kegiatan ini dapat menjadi media khidmah bagi NU dan Kementerian Agama untuk selalu hadir dalam kehidupan masyarakat memberikan pelayanan yang terbaik untuk mewujudkan keluarga yang Maslahah sehingga dapat tercipta baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur (negara yang baik dan penuh ampunan Tuhan).” tutup Parno.[an]