Bojonegoro (Kemenag) – Dalam rangka mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga dan menjadi agent of change dalam pencegahan perkawinan pada anak (dini), Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) menggelar penilaian Keluarga Samawa untuk dapat menjadi contoh atau tauladan di masyarakat.
Setelah sukses menggelar pemilihan di tingkat desa, pada bulan Oktober mendatang seleksi akan dilaksanakan pada tingkat Kecamatan yang kemudian pemenang akan diusung melenggang ke Kabupaten guna mengikuti lomba pada tingkat Kabupaten.
Demi kesuksesan kegiatan tersebut, Kamis, 26 September 2024 bersama DP3AKB, Kantor Kemenag Bojonegoro menggelar rapat koordinasi teknis pelaksanaan penilaian keluarga samawa.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro, Kepala Dinas P3AKB beserta Kepala Seksi, Plt Kasubag TU Kemenag Bojonegoro, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Wakil Ketua Badan Koordinasi Majelis Ta’lim Masjid (BKMM) serta pihak terkait pelaksanaan lomba.
Moh. Zainal Arifin Plt Kasubag TU yang juga merupakan Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam menuturkan beberapa indikator penilaian baik administrasi maupun wawancara.
“Berkas administrasi yang dapat dinilai diantaranya pasangan menikah pada usia yang ideal, tingkat pendidikannya, usia perkawinannya, pernikahan merupakan pernikahan yang sah menurut negara, kemudian keaktifan berkegiatan di masyarakat,” terangnya.
Kemudian untuk penilaian wawancara yang diantaranya pemahaman dan pengamalam ajaran islam dalam rumah tangga, penghayatan dan pengamalan kehidupan berbangsa, perkawinan dan kehidupan berumah tangga hingga pengetahuan umumnya.
Selanjutnya Kepala Dinas P3AKB saat membuka kegiatan tersebut menuturkan tujuan dari pemilihan keluarga samawa ialah untuk menekan angka kekerasan dalam rumah tangga dan agen perubahan dalam mencegah pernikahan dini.
“Kerjasama antara DP3AKB dan Kemenag sudah berjalan lama, alhamdulillah dengan kerjasama yang terjalin ini, dari tahun ketahun mengalami penurunan indeks kekerasan dalam rumah tangga. Dan dengan adanya role model ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi lingkungannya,” tuturnya.
Heru Sugiharto juga menambahkan terkait peran role model keluarga samawa yang terpilih nantinya dapat memberikan pengaruh terkait permasalahan yang tengah happening saat ini yakni Stunting.
Dalam kesempatan yang sama pula Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro Abdul Wahid dalam sambutannya menyebutkan bahwa dengan adanya kolaborasi yang baik antara Kemenag dan Dinas P3AKB dapat menekan angka perceraian dalam rumah tangga.
“Pernikahan itu apabila kita mengunggulkan idealisme maka tidak akan terjadi penikahan yang harmonis. Apabila sudah terjadi pernikahan maka kekurangan dari masing masing pasangan akan mulai muncul. Tugas kita bagaimanakah kita menanggalkan ego itu agar pernikahan tetap harmonis,” terangnya.
Di akhir sambutannya Abdul Wahid berharap akan kesuksesan seleksi pemilihan keluarga samawa tersebut. Acara pembukaan juga ditutup dengan pertanyaan dari Kepala Kantor yang diarahkan kepada audience dan bagi yang menjawab mendapatkan kenang kenangan dari beliaunya.