Bojonegoro (Kemenag) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro mengikuti Senam Haji dan Peragaan Batik Haji Indonesia berpusat di Kecamatan Ngasem serta Kecamatan Kalitidu, Minggu (28/04/2024).
Kegiatan yang dilakukan secara serentak seluruh Indonesia tersebut dilaksakan secara daring dan luring, di hadiri oleh Plt Kepala Sub Bagian Tata Usaha Moh. Zainal Arifin di Kecamatan Kalitidu, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Moh. Sholihul Hadi di Kecamatan Ngasem yang tahun ini turut menjadi petugas haji, staf seksi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) serta Calon Jamaah Haji dari kedua kecamatan tersebut.
Partisipasi Kementerian Agama Kab. Bojonegoro melalui Seksi PHU dalam acara senam haji serentak ini menunjukkan komitmennya dalam mendukung program nasional untuk meningkatkan kesehatan jamaah haji dan umrah. Kolaborasi antara Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan menjadi landasan kuat dalam menjaga kesejahteraan dan kesehatan para jamaah.
Sebagaimana diketahui, Launching Senam Haji Indonesia dan peragaan Batik Haji Indonesia dipusatkan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta ini diikuti lebih dari 28 ribu jemaah haji Indonesia secara luring dan daring.
Sekretaris Jenderal Kemenag RI M Ali Ramdhani mengatakan, gerakan Senam Haji dikemas untuk menjaga kebugaran dan ketahanan fisik jemaah.
“Gerakan senam ini disusun berdasarkan kajian dan penelitian para pakar kesehatan agar diterapkan untuk semua jemaah haji Indonesia.
“Launching senam haji bagian dari ikhtiar menjaga kebugaran jemaah haji agar jemaah bisa melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan lancar, sehat dan bugar hingga sehat pula saat pulang,” tutur Ali Ramdhani.
Sedangkan, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief menyampaikan senam haji ini dirumuskan tim Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) dan Perhimpunan Dokter Spesialias Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Perdosri) dengan gerakan low impact.
“Perdokhi sudah mengatur sedemikian rupa, bisa diterapkan di rumah hingga saat perjalanan di pesawat ke tanah suci. Jenis senamnya low impact, bukan aerobik, yang menguras tenaga,” ungkap Hilman.
Terkait batik haji Indonesia, Hilman Latief mengungkapkan, pengadaan batik haji ini, Kemenag melibatkan UMKM yang berada di berbagai daerah di Indonesia. “Diperkirakan per jemaah membutuhkan 3 meter kain untuk satu batik, jadi sekitar 700 KM banyaknya jika dibentangkan. Dan kita melibatkan banyak UMKM untuk membuatnya,” kata Hilman Latief.
Batik baru jemaah haji Indonesia berwarna ungu bermotif Sekar Arum Sari, yang terinspirasi dari melati putih, motif kawung, motif truntum, motif songket dan tenun, serta burung garuda.
Motif ini mengambil filososfi puspa nasional Indonesia yang digambarkan dengan bunga melati putih yang melambangkan simbol kesucian, keagungan, kesederhanaan, ketulusan, keindahan, dan rendah hati.[an]