Bojonegoro (Kemenag) – Semakin berkembangnya teknologi tentunya membuat kehidupan kita lebih mudah, hadirnya smartphone yang menyuguhkan berbagai macam aplikasi serta media sosial, membuat seakan dunia dalam genggaman.
Dalam perkembangan digitalisasi juga sangat mempengaruhi tersebarnya sebuah berita suatu kejadian, hal inilah yang melatarbelakangi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se Kabupaten Bojonegoro menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik dan pemanfaatan PMM dalam pembelajaran pada kurikulum merdeka.
Bertempat di Javanilla Resto Bojonegoro, turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS) Achmad Nur Rochim, yang didampingi oleh Ketua Pengawas Menengah Sa’dim Hari dan Nasihuddin, Ketua MGMP SMK Nadhifatul Ummah, serta diikuti oleh sebanyak 48 guru PAI jenjang SMK se Kabupaten Bojonegoro.
Nadhifatul Ummah dalam laporannya menyatakan bahwa kegiatan tersebut juga dibarengi dengan syukuran dari Guru PAI SMK yang baru saja menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan sebagai Pegawai Pemerintah denga Perjanjian Kerja (PPPK).
“Alhamdulillah, kawan kawan PPPK yang tahun ini menerima SK ada 27 orang, ini merupakan keberkahan yang harus di syukuri betul. Mudah mudahan kawan kawan yang belum, semoga tahun depan menjadi rezeki panjenengan semua,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Nadhifatul Ummah juga menjelaskan bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan pelatihan tersebut merukapan bentuk ikhtiar guru SMK untuk melakukan Dakwah bil Medsos.
“Dalam anggota kami ada yang menjadi redaktur salah satu blog berita terkenal di Kabupaten Bojonegoro, besar harapan kami untuk beliau dapat menularkan ilmunya kepada kita,” tutur Wanita yang akrab disapa Nadhifa tersebut.
Selanjutnya Sa’dim Hari Ketua Pengawas Pendidikan Menengah guru PAI berharap dengan dilaksanakannya pelatihan tersebut nanti sebagai output Guru PAI dapat memanfaatkan media sosial.
“Untuk di bidang PAIS saya berharap gurunya bisa membuat berita berita tentang kegiatan, utamanya adalah bidang keagamaan, selain itu juga dapat membuat youtube,” harapnya.
Sa’dim Hari menuturkan hal tersebut bertujuan untuk sounding kegiatan PAIS khususnya di Kabupaten Bojonegoro dapat diketahui oleh khalayak umum.
Kepala Seksi PAIS Achmad Nur Rochim dalam sambutannya menuturkan terkait keuntungan adanya Kurikulum Merdeka bagi SMK.
“Kenapa Jurnalistik? Karena hari ini semua di medsoskan, yang kedua saya sangat bahagia dengan adanya perubahan kurikulum ke kurikulum merdeka. Apalagi untuk jenjang SMK, sangat diuntungkan karena 80% adalah praktik,” jelasnya.
“Yang kedua, Kurikulum merdeka belajar itu by project, harus banyak proyek bukan banyak hafalan apalagi kerangka. SMK harus menciptakan petarung petarung hebat dan petarung sukses untuk meraih masa depan,”tutupnya.[an]